FOKSI VOKASI UI

LEMBAGA DAKWAH VOKASI BIDANG KEDOKTERAN UI

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Saturday, April 10, 2010

MEMBENTUK KERANGKA DAKWAH KAMPUS

Posted by FOKSI VOKASI UI

Tujuan utama dari Dakwah kampus adalah adanya suplai alumni yang berakhlak Islami, dan optimalisasi peran kampus dalam upaya mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami. Derivasi dari hal ini lembaga dakwah kampus perlu secara bertahap menjadi lembaga dakwah kampus yang matang, agar dapat memainkan perannya di perguruan tinggi yang bersangkutan untuk dapat mengusung perubahan.


Dakwah kampus adalah bagian besar dari eskalasi perbaikan peradaban. Dimulai dari perbaikan individu, dimana individu ini akan membangun sebuah keluarga, lalu kumpulan keluarga ini akan membentuk dan bergabung dalam masyarakat dan menjadi bagian dalam perbaikan negara. Tahap terakhir adalah bagaimana kumpulan negara yang ada akan membangun sebuah peradaban dunia yang mengacu pada syari’at Islam. Peran dakwah kampus dalam tahapan ini menekankan pada perbaikan individu dan masyarakat. Dakwah Kampus bukan aktivitas organisasi biasa, ini adalah bagian dari pembangunan peradaban. Sehingga kita perlu serius dalam mengerjakan dakwah kampus ini. Semakin banyak mahasiswa yang tercerahkan akibat dakwah yang dilakukan, maka akan sangat bermanfaat untuk perbaikan bangsa ke depannya. Untuk itu perlu dipahami tujuan dakwah sebelum kita melakukan langkah konkrit untuk mencapainya.


  1. Adanya suplai alumni yang beraklak Islami. Bagaimana dakwah kampus dapat menggembleng mahasiswa dengan nilai-nilai Islam hingga kelak tercetak alumni yang memiliki komitmen untuk mewujudkan peradaban Islam. Sejauh mana mereka menjalankan perintah Allah dan menolak kemungkaran dapat menjadi parameter akhlak yang islami. Lebih jauh, seberapa besar komitmen mereka untuk mewujudkan peradaban yang berakhlak islami dapat menjadi nilai tambah bagi kesuksesan dakwah kampus dalam mencetak alumni yang memiliki ideologi islam.
  2. Optimalisasi peran kampus dalam upaya mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami. Untuk membentuk satu masyarakat yang berakhlak islami dapat dimulai dengan membangun masyarakat berakhlak islami pada tingkat kampus.

Dua belas tahun sudah FOKSI berdiri dalam rangka menyampaikan ajaran Islam di lingkungan DIII FKUI –yang kini bernama Vokasi Bidang Kedokteran UI-. Dan di masa kepengurusan FOKSI yang baru saat ini, tentu kami, orang-orang yang terlibat di dalamnya sangat ingin untuk meneruskan, bahkan meningkatkan kualitas dakwah di lingkungan vokasi bidang kedokteran UI, alih-alih terjadi degradasi kualitas dalam dakwah kami sehingga menjadi dakwah picisan yang hanya akan membuat tujuan dakwah kami terbengkalai.


Untuk mencapai dua tujuan di atas maka diperlukan format dakwah yang sinergis antara tujuan dengan realitas. Fakta bahwa terjadi eskalasi kuantitas anggota FOKSI, yang berarti mencerminkan peningkatan minat mahasiswa vokasi terhadap dakwah islam dapat dicermati sebagai satu fenomena dakwah kampus di vokasi. Dan fenomena ini perlu ditanggapi dengan metode dakwah yang lebih baik lagi. Sebelum membuat format dakwah yang baik, selayaknya kita dapat melakukan diagnosa dengan terlebih dahulu membuat landscape target dakwah. Landscape ini mencakup segala aspek permasalahan dalam kehidupan kampus seperti pergaulan, daya kritis dan seberapa dalam pemahaman mereka terhadap Islam beserta ketertarikannya terhadap Ilmu Ad-Dien, dan berbagai hal yang dianggap perlu untuk diketahui sebelum membuat satu kesimpulan masalah yang kemudian diolah menjadi satu format dakwah yang mumpuni dengan lingkungan yang ada.


Selain membuat format dakwah, Prof. Dr. Rabi' bin Hadi 'Umair al-Madkhali dalam bukunya ’Manhajul Anbiyaa' fid Da'wah ilallaah, fihil Hikmah wal 'Aql’ (yang kemudian dialih bahasakan menjadi ’Fiqh Da’wah Para Nabi’) menulis paling tidak ada 6 hal yang harus dimiliki para da’i (karena setiap penyebar dakwah dikatakan da’i maka setiap anggota FOKSI adalah da’i yang bertanggung jawab terhadap dakwah di Vokasi bidang kedokteran) sebelum berdakwah. Keenam poin itu adalah:


  1. Mengetahui apa yang didakwahkan (QS. Yusuf:108 ; QS. An Nahl:125)
  2. Merealisasikan apa yang didakwahkannya, sehingga ia akan menjadi suri tauladan (QS. Al Hud:88 ; QS. Al An’aam:162-163 ; QS. Fushshilat:33)
  3. Ikhlas (QS. Al An’aam:90 ; QS. QS. Huud:29)
  4. Mengawali dari hal yang paling penting kepada hal yang penting (QS. An Nahl:36 ; QS. Al Anbiyaa:25)
  5. Bersabar terhadap segala ujian yang menimpa di jalan dakwah kepada agama Allah dan segala tekanan manusia (QS.Al An’aam:10 ; QS. Al An’aam:34 ; QS. Al A’raaf:164)
  6. Berhias diri dengan akhlak yang baik adalah sebuah keharusan bagi seorang da’i (QS. Thahaa:44 ; QS.An Naazi’aat:17-19 ; QS. Ali Imraan:159 ; QS. Al Qalam:4 ; An Nahl:125)

Dengan mengejawantahkan setiap poin di atas dalam kehidupan sehari-hari, Insya Allah akan mempermudah kita dalam mencapai tujuan dakwah. Dan janganlah kita mengklaim keberhasilan dakwah sebagai usaha kita semata karena hanya Allah yang berhak menilai sukses atau tidaknya dakwah kita (QS. At Taubah:105).


"Dari Utsman bin Affan ra. berkata, Nabi SAW. bersabda: ”Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)”


”Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: ”Siapa saja yang mengajak kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun” (HR. Muslim)”


”Dari Jarir bin Abdullah ra., ia berkata: ”Saya berbai’at kepada Rasulullah SAW. untuk senantiasa mengerjakan salat, menunaikan zakat dan memberi nasihat kepada sesama muslim.” (HR. Bukhari dan Muslim)”

0 comments:

Post a Comment